Bupati Wajo bangga terhadap Imam besar Masjid Istiqlal

By | October 20, 2022

Pembangunan pendidikan agama di Kabupaten Wajo menjadi salah satu sektor yang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Masjid Istiqlal

Ada beberapa tanda bahwa jumlah pondok pesantren dan tahfidz semakin meningkat. Bahkan saat ini, sekitar 3.000 siswa membaca Al-Qur’an. Selain itu, program Pemerintah Kabupaten Wajo adalah Gerakan Masjid Indah (Gemantik), yang mendorong pendirian Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah Diniyah dan kegiatan keagamaan lainnya.

Selain itu, keberadaan Pondok Pesantren Asadia yang dikenal sebagai pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan juga semakin meningkat dan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan keagamaan Wajo. Masjid Istiqlal

Bupati Wajo, Amran Mahmud menjelaskan, pembangunan keagamaan ini harus terus ditingkatkan. Maka salah satu hal yang menjadi fokus utama beliau selama kepemimpinannya adalah bidang keagamaan.

“Kita patut mensyukuri perkembangan bidang keagamaan di Kabupaten Wajo. Selain pesatnya pertumbuhan dan kontribusi ponpes Asadia, terdapat 69 ponpes Tahfiz dengan kurang lebih 3.000 anak atau santri mengaji,” Demikian kata Amran dalam sambutannya kepada Nabi Muhammad SAW tingkat Kabupaten Wajo di Masjid Raya Ummul Quuraa, Wajo Sengkang, Selasa malam, 18 Oktober 2022.

Amran menambahkan, pertumbuhan sektor keagamaan tidak terlepas dari sinergi yang terjalin antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama dan seluruh aspek masyarakat. Oleh karena itu, ia harus tetap terjaga setiap saat. Termasuk Wajo sebagai tempat percetakan ribuan qari. Masjid Istiqlal

Dalam perayaan ulang tahun yang dihadiri oleh Forkopimda dan jajaran Pemkab, ormas keagamaan dan ribuan mahasiswa As’adiyah, Amran Mahmud menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Imam Masjidil Haram Jakarta, Istiklal, dan Profesor AG disapa masyarakat Wajo.

Ia mengaku bersyukur dan bangga karena selain menjadi ulama dan tokoh bangsa, mantan Wakil Menteri Agama RI ini juga merupakan alumnus pondok pesantren di Asadia. Masjid Istiqlal

Sementara itu, Prof Nazarudin Omar, Dekan Perguruan Tinggi Alquran di Jakarta, pertama kali mengenang masa remajanya saat kuliah di Asadia sebelum menyampaikan hikmah Molid.

Ia mengaku bangga dilahirkan dari rahim Asadia. Begitu juga dengan tradisi perayaan dan zikir keagamaan Wajo yang selalu ramai dan masih berlangsung hingga saat ini. Ia berharap perkembangan keagamaan di Wajo terus meningkat. Masjid Istiqlal

Muhammad Yunus, Kepala Dinas Agama Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih kepada panitia dan masyarakat Kabupaten Wajo atas solidaritasnya dalam menyelenggarakan rangkaian peringatan hari besar keagamaan, salah satunya Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. , yang dapat berjalan dengan baik.

“Tentu hal ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya pembinaan, bimbingan dan bimbingan serta keterlibatan yang luar biasa dari Bupati, Wakil Bupati dan Bupati Wajo di semua tingkat pemerintahan,” ujarnya. Masjid Istiqlal

Menurut pantauan, ribuan jemaah hadir dalam acara tersebut, antara lain anggota Partai Fokker Pimda, anggota DPP, Sekda dan Ketua OPD, Camat, Pengurus Pusat PP As’adiyah Sengkang, pimpinan instansi, Perbankan, Perusahaan , Ormas, Ormas Islam, Ketua TP PKK dan tokoh lainnya, organisasi perempuan, PNS, mahasiswa, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lintas profesi lainnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Wajo juga secara simbolis menyerahkan kartu BPJS ketenagakerjaan kepada para pemuka agama. Masjid Istiqlal